2012-03-30
Harian Umum Tabengan,
PALANGKA RAYA
Pemprov Kalteng mendorong jajarannya agar peran
sektor pertanian yang mampu memberi dukungtan terhadap pertumbuhan perekonomian
dapat dipertahankan.
Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, mengatakan,
peran sektor pertanian terhadap pertumbuhan perekonomian Kalteng, cukup
signifikan terutama dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Dimana pertumbuhan
ekonomi pada triwulan IV tahun 2011 mencapai 6,74 persen, meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,55 persen.
Demikian pula dengan sumbangan sektor pertanian
sebesar 3,26 persen pada 2011. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pada
2010 sebesar 2,85 persen. Sedangkan, sumbangan produk domestik regional bruto
(PDRB) sektor pertanian, pada semester IV 2011 sebesar Rp1.389,28 miliar.
“Sektor pertanian merupakan inti dari sektor primer
dengan bobot terbesar dalam bobot perekonomian Kalteng, yaitu sebesar 27,60
persen dan memberi kontribusi sebesar 0,81 persen terhadap laju pertumbuhan
ekonomi Kalteng pada semester IV 2011,” ungkap Teras melalui sambuatan tertulis
yang dibacakan Wakil Gubernur Achmad Diran saat membuka Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Pertanian (Musrembangtan) Tingkat Provinsi Kalteng 2012, di Hotel
Luwansa, palangka Raya, Kamis (29/3).
Untuk mempertahankan dan meningkatkannya, Pemprov
Kalteng mendorong dan mendukung program kerja pemerintah daerah khususnya
satuan kerja perangkat daerah yang membidangi pertanian agar mampu mencapai
target yang ditetapkan, seperti pencapaian swasembada dan swasembada
berkelanjutan. Di antaranya, target surplus beras 10 juta ton pada 2014,
peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing, dan
ekspor, serta peningkatan kesejahteraan petani.
Meski dinilai berperan, namun sektor pertanian
dihadapkan pada 5 permasalahan pokok yang bisa memengaruhi pembangunan sektor
pertanian dalam arti luas. Karena itu, harus mendapat perhatian semua pihak,
terutama instansi yang terkait.
Kelima kendala itu, terbatasnya infratruktur
pengairan yang bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan, optimalisasi lahan
pertanian, dan pengembangan industri hilir. Kemudian, pengembangan tata
niaga komoditas serta pengelolaan pertanian, perkebunan, dan peternakan yang
belum dilakukan secara profesional.
Selain kendala pertanian, beberapa isu juga
disinggung Teras di depan 100 orang peserta kegiatan, dari Bappeda provinsi dan
kabupaten/kota, Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten/kota, kelembagaan
penyuluhan pertanian, ketahanan pangan, penelitian dan pengembangan, serta
instansi terkait lainnya.
Seperti alih fungsi lahan pertanian menjadi
nonpertanian pangan yang menjadi isu nasional. Karena itu, semua pihak
diharapkan dapat berkomitmen dalam mematuhi UU No.41/2009 dan Peraturan
Pemerintah No 1/2011 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Selain itu, menyangkut ketahanan pangan yang perlu dijaga dan kembangkan,
sehingga perlu disosialisasikan melalui kegiatan lumbung pangan masyarakat dan
deversifikasi pangan masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kalteng Tute
Lelo dalam laporannya mengatakan, sasaran kegiatan adalah tersusunnya dokumen
usulan perencanaan pembangunan pertanian 2013 mendatang dan rencana kegiatan
yang terpadu dan terkoordinasi antara provinsi, kabupaten/kota, dan pusat.
Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, 29-30 Maret 2012. Hadir pula salah satu
narasumbernya dari Biro Perencanaan Setjen Kementerian Pertanian RI Suwandi.dkw