2012-09-29
Harian Umum Tabengan,
PALANGKA RAYA – Setiap tahun tercatat
sebanyak 3.000 kali dilakukan pengiriman antarpulau hasil perikanan dari
Kalteng. Ini menunjukkan potensi luar biasa yang harus dioptimalkan
pemanfaatannya.
Provinsi Kalteng memiliki
potensi dan spesies ikan yang melimpah dan tercatat sebagai daerah ketiga di
dunia yang terbanyak jumlah dan spesiesnya. Namun sayangnya selama ini angka
ekspornya masih nol, meski produksi perikanan yang diantarpulaukan mencapai
3.000 kali pengiriman setiap tahunnya.
Demikian diungkapkan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalteng Darmawan, di Palangka Raya,
baru-baru ini. Berdasarkan hasil penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), jumlah spesies ikan di Kalteng mencapai 300 lebih. Dari
jumlah spesies ikan tersebut, 100 spesies di antaranya memiliki nilai ekonomi
tinggi, 90 spesies ikan hias, dan selebihnya jenis ikan-ikan biasa.
“Dengan jumlah spesies
tersebut, menjadikan Kalteng sebagai daerah ketiga di dunia yang terbanyak
jumlah dan spesies ikannya. Ini sangat luar biasa dan harus bisa dimanfaatkan seoptimal
mungkin,” katanya.
Menurut Darmawan, jumlah
pengiriman tersebut belum termasuk yang dijual nelayan di tengah laut kepada
pengumpul dengan harga murah. “Padahal seharusnya hasil tangkapan nelayan itu
dijual di Kalteng. Apalagi dengan semakin banyaknya usaha perkebunan dan
pertambangan di Kalteng juga menjadikan kebutuhan ikan semakin meningkat,”
katanya.
Darmawan menambahkan,
kekayaan potensi perikanan tersebut dinilai belum terawasi secara optimal
karena jumlahnya mengalami pengurangan. Hal tersebut di antaranya dipengaruhi
penangkapan ikan dengan cara yang dilarang, seperti menggunakan setrum dan
racun.
Kondisi ini menjadikan
beberapa spesies, seperti ikan arwana semakin berkurang disebabkan adanya
penangkapan ikan dengan cara yang dilarang tersebut. Karena itu, perlu
kejasama dengan semua pihak untuk menjaga potensi ikan tersebut.
“Namun demikiam semua
tergantung bagaimana menjaganya, terutama pada saat musim kemarau yang rentan
terjadi penangkapan ikan dengan cara yang dilarang,” ujarnya. Sementara untuk
menjaga jumlah ikan yang ada, selain memberikan berbagi bantuan, DKP Kalteng
juga melakukan penaburan bibit ikan atau restocking
dan mengembangkan berbagai program perikanan tangkap maupun budidaya.dkw