20-02-2012 00:00
Harian Umum Tabengan,
PALANGKA RAYA
Kekayaan alam Kalteng memiliki beragam lokasi
wisata, seni, dan budaya yang layak dikembangkan lebih jauh agar semakin
dikenal masyarakat dalam dan luar negeri. Terrcatat, di Kalteng ada 126 lokasi
wisata yang perlu mendapat perhatian sarana-prasarana dan infrastruktur
pendukung.
Di dalam wilayah Kalteng yang luasnya mencapai
153.564 kilometer persegi atau 1,5 kali Pulau Jawa, terkandung potensi alam
yang sangat besar. Potensi wisata alam Kalteng yang menjanjikan dan layak untuk
dikunjungi wisatawan nasional maupun mancanegara, di antaranya berupa hutan,
rawa, sungai, dan pantai.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Kalteng Kardinal Tarung, dari 126 lokasi wisata yang tersebar 13 kabupaten
dan 1 kota di wilayah itu, sebagian besar merupakan wisata berbasis alam.
“Meski berlimpah lokasi wisata, namun dalam meningkatkannya selain perlu
dilakukan pembenahan dan penataan objek wisata itu tersebut, juga perlu
didukung sarana infrastruktur jalan yang memadai,” kata Kardinal kepada
Tabengan, pekan pekarin.
Ia mengatakan, dengan kondisi jalan ke lokasi
wisata yang baik dan mudah dijangkau, perjalanan wisatawan untuk berkunjung ke
objek wisata itu dapat berjalan dengan lancar, sehingga menciptakan kesan
positif. Dan, apabila pembenahan objek wisata juga diiringi pembangunan
fasilitas pendukung, termasuk sarana infrastruktur yang memadai, Kardinal
meyakini kunjungan wisatawan semakin meningkat.
Selain potensi alamnya sangat menjanjikan, lanjut
dia, Kalteng juga memiliki seni dan budaya yang beragam. Suku Dayak yang
tinggal di Kalteng terbagi lagi atas berbagai sub etnis, yang masing-masing
memiliki satu kesatuan bahasa, adat istiadat, dan budaya.
Keragaman seni dan budaya, baik yang tradisional
maupun kontemporer, dinilai Kardinal terus mengalami perkembangan dan
terpelihara dengan baik di tengah-tengah masyarakat, seperti seni tari, seni
suara, seni rupa, seni ukir, dan seni anyam-anyaman.
Pada seni tari, sebagian besar merupakan tarian pergaulan
dan selebihnya bersifat magis. Beberapa jenis tarian tersebut yang
dinilai masih terpelihara, di antaranya Tarian Deder, dan Tari Kinyah atau
Tarian Mandau yang sering disajikan dalam bentuk tarian kreasi. Bahkan, Tarian
Manasai yang juga sebagai salah satu tarian khas Kalteng, saat ini telah
dikreasikan menjadi tarian baru.
Sementara untuk seni suara berupa lagu daerah, di
antaranya Karungut, Kandan, Parung, dan Kerinci. Sedangkan untuk seni ukir,
biasanya dapat disaksikan pada saat pembuatan benda-benda seperti telabang atau
perisai, bangunan sandung, hulu dan sarung mandau atau senjata khas Dayak,
patung (sapundu), serta pada bagian-bagian bangunan rumah adat.
Begitu pula dengan seni anyam-anyaman, lanjut
Kardinal, terdapat berbagai corak khas daerah ini yang terus dikembangkan
masyarakat sebagai kerajinan rakyat. Berbagai kerajinan anyaman tersebut
biasanya mengunakan bahan baku dari rotan, bambu, pandan, dan purun. Selain
itu, juga berkembang berbagai kerajinan etnis yang berbahan baku getah nyatu
dan berbahan baku kayu.
“Selain beberapa hal tersebut, Kalteng juga kaya
akan berbagai kegiatan upacara adat seperti tiwah, manyanggar, memapas lewu
(berdih desa), serta berbagai kegiatan yang lainnya,” imbuh Kardinal.dkw
JUMLAH LOKASI WISATA DI KALTENG
NO
|
KABUPATEN/KOTA
|
JENIS/TUJUAN LOKASI
|
JUMLAH
|
1
|
Palangka Raya
|
Alam, Rekreasi, Tirta, dan Sejarah
|
8
|
2
|
Katingan
|
Alam, Tirta, Budaya, dan Sejarah
|
20
|
3
|
Kotawaringin Barat
|
Alam, Tirta, Budaya, Sejarah, dan Ziarah
|
22
|
4
|
Sukamara
|
Alam dan Tirta
|
7
|
5
|
Lamandau
|
Alam, Tirta, dan Budaya
|
10
|
6
|
Seruyan
|
Tirta, Budaya, dan Minat Khusus
|
3
|
7
|
Kotawaringin Timur
|
Tirta, Budaya, dan Sejarah
|
3
|
8
|
Barito Selatan
|
Alam, Rekreasi, dan Budaya
|
5
|
9
|
Barito Utara
|
Alam, Tirta, Rekreasi, Budaya, Sejarah, dan
Legenda
|
17
|
10
|
Barito Timur
|
Alam, Tirta, Budaya, Sejarah, dan Legenda
|
13
|
11
|
Murung Raya
|
Alam dan Sejarah
|
9
|
12
|
Kapuas
|
Alam dan Sejarah
|
2
|
13
|
Pulang Pisau
|
Alam dan Rekreasi
|
3
|
14
|
Gunung Mas
|
Alam, Tirta, dan Budaya
|
4
|
JUMLAH
|
126
|
Sumber: Disbudpar Kalteng